Surah Al-An'am Ayat 74 - QuranWeb

terms: Surah Al-An'am ayat 74 bercerita tentang Ibrahim (as) yang membangkang kepada ayahnya, Azar mengenai penyembahan berhala. Dari ayat ini, Ibr...

Surah Al-An'am Ayat 74

Surah Al-An'am ayat 74 bercerita tentang Ibrahim (as) yang membangkang kepada ayahnya, Azar mengenai penyembahan berhala. Dari ayat ini, Ibrahim (as) menegaskan bahwa kepercayaan ayahnya dan keluarga Azar sudah dalam keputusasaan. Oleh karena itu, Ibrahim (as) tidak yakin lagi mengenai benar atau salahnya menyembah berhala.


Dalam Tafsir Ibnu Kathir, terdapat informasi yang menjelaskan bahwa ayah dari Ibrahim (as), Azar adalah seorang tokoh besar di dalam masyarakat Mesir. Sebagai orang terpandang dia memiliki kekuasaan yang kuat dan dihormati. Hingga suatu saat, ayah dari Ibrahim (as) memutuskan untuk menyembah sesuatu yang bukan Tuhan. Dia menyembah berhala. Atas dasar itulah, Ibrahim (as) mengatakan ayat tersebut, yang intinya mengatakan bahwa penyembahan berhala sebagai tuhan adalah kesalahan besar dan tidak masuk akal karena itu tidak dapat memberikan penjelasan atas kesengsaraan dan rasa kehampaan yang dialami. Ia mengajak ayahnya untuk berpaling dari kesesatan itu,


Ayah Ibrahim (as), Azar, disebutkan dalam surat Al-An'am ayat 74 sebagai manusia yang tertipu. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Azar adalah orang yang terhormat di tengah masyarakat. Namun, ia jatuh ke dalam kesusahan dan kekecewaan, berkat kebodohannya menyembah berhala. Oleh karena itu, ia membutuhkan panduan untuk jalan keluarnya, yang kemudian diperoleh oleh Ibrahim (as).


Dalam surat Al-An'am ayat 74 nampak jelas bahwa Ibrahim (as) menyadari betapa jelasnya kesesatan yang dilakukan oleh ayahnya, Azar. Ia tidak hanya melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang buruk, namun ia juga berusaha menyadarkan ayahnya dengan berbicara dengan tegas mengenai kesesatan itu. Oleh karena itu, Ibrahim (as) menjadi contoh dari sikap teguh dan keberanian. Ia menjadi teladan yang penting dalam menghadapi hal-hal buruk yang mendorong kita untuk membangun kepercayaan, tekad yang kuat, dan mengikuti tekad yang telah kita tetapkan.


Ayat ini juga menunjukkan bahwa keberanian adalah sesuatu yang sangat penting dalam perjuangan kita, karena ia memacu kita untuk membolehkan pendirian, dan membangun sikap untuk membela apa yang benar. Keberanian akan membantu kita melangkah maju dalam perjuangan kita, meskipun kita harus menghadapi tekanan atau tantangan.


Kesimpulan, Surah Al-An'am ayat 74 menggambarkan sebuah cerita tentang perjuangan Ibrahim (as) dengan tegas mengingatkan ayahnya tentang sesat di kalangan masyarakatnya yang menyembah berhala-berhala. Ibrahim (as) sangat menjadi panutan karena keberaniannya ketika menegaskan akan kebenaran dan untuk memperjuangkannya meskipun harus menghadapi tekanan. Ayat ini juga menunjukkan pentingnya memiliki keberanian dalam segala hal, karena keberanian menggembirakan kita untuk bangkit dan membela yang benar.