Ayat 52 surat Al-An'am di atas merujuk pada larangan bagi manusia untuk mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya pada hari pagi dan petang. Perintah tersebut diberikan oleh Allah sebagai nasehat untuk memberikan kasih sayang pada umatnya.
Manusia hanya boleh menghormati orang-orang yang beribadah kepada Tuhan dan tidak boleh berbuat jahat kepada mereka, meskipun perbedaan keyakinan agama yang ada. Orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang hari adalah orang-orang yang telah memenuhi tanggung jawabnya untuk beribadah kepada Tuhan. Oleh karena itu, Allah melarang manusia untuk tidak mengusir mereka.
Bagi orang-orang yang tetap mengusir orang-orang yang menyeru kepada Tuhan pada waktu tertentu, Allah menyebutnya sebagai orang-orang yang zalim. Ini karena mereka telah melakukan pelanggaran kepada Allah dan umatnya.
Larangan Allah ini juga memerintahkan kepada manusia untuk berlaku adil bukan hanya kepada orang-orang yang beragama sama dengan kita, tetapi juga kepada orang lain yang memiliki keyakinan yang berbeda. Kita juga harus menghormati hak dan kebebasan orang lain untuk beribadah. Untuk alasan ini, Allah memperingatkan mana-mana manusia yang tidak menghormati hak orang lain untuk beribadah sama dengan mereka.
Ketidakadilan yang timbul ketika mengusir mereka dianggap sebagai satu kesalahan besar di dalam Islam. Ini juga menunjukkan bahawa semua manusia harus memelihara hak-hak setiap orang, mana-mana agama yang mempunyai kepentingan.
Berdasarkan ayat 52 surat Al-An'am di atas, kesimpulannya adalah, Allah mengingatkan kepada semua manusia untuk berlaku adil bukan hanya kepada orang yang beragama dengan kita, tetapi juga kepada orang yang beragama lain. Kita juga harus menghormati hak dan kebebasan orang lain untuk beribadah. Larangan Allah ini juga merupakan peringatan kepada orang yang mengusir orang-orang yang menyeru kepada Tuhan pada waktu tertentu bahawa mereka adalah orang-orang yang zalim.
