Surah Ali 'Imran (ayat 22) memberi kita pengetahuan tentang bagaimana perbuatan sia-sia yang dilakukan di dunia dan di akhirat dapat merusak kesejahteraan seseorang. Ayat ini menggambarkan bahwa orang-orang yang melakukan perbuatan sia-sia, tidak akan mendapatkan pertolongan apapun.
Perbuatan sia-sia yang dimaksud dalam ayat 22 ini berkaitan dengan kegiatan manusia di dunia dan di akhirat. Di dunia ini, orang akan banyak menghabiskan waktu untuk bersaing untuk mendapatkan pekerjaan, harta, jabatan, atau hal-hal material yang lain. Tidak jarang, mereka melakukan hal ini dengan cara-cara yang tidak benar, seperti curang, berbohong, dan sebainya. Pelecehan moral, ekonomi, dan sebagainya juga terjadi, dengan mengabaikan nilai-nilai kebersamaan. Kegiatan semacam itu tidak akan ketahuan di dunia ini, tapi di akhirat, teguran yang mereka terima akan sangat berat.
Di akhirat pula, perilaku sia-sia yang masih dilakukan manusia, seperti riya, merasa dirinya lebih baik dari yang lain, atau merasa ia mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan segala masalah. Ini semua merupakan hal-hal yang tidak akan mendapatkan hasil yang baik di akhirat. Ia dapat memperoleh setetes gula di dunia ini dengan berusaha mencapai pekerjaan atau tujuan saat ini, tetapi di akhirat, tidak akan ada bukti yang menunjukkan bahwa ia mampu mendapatkan apa yang ia usahakan.
Ayat 22 Surah Ali 'Imran menunjukkan bagaimana orang yang mengabaikan ajaran agama dan melakukan pekerjaan sia-sia di dunia dan di akhirat, menderita kesulitan di dunia dan di akhirat. Mereka tak dapat berharap untuk mendapatkan perlindungan atau bantuan dari siapapun. Pengabdian mereka kepada dunia akan menyebabkan mereka kehilangan tujuan di tengah bertujuan di dunia ini. Akibatnya, mereka akan hancur ditinggalkan tanpa penolong, karena mereka tidak menjaga perilaku, nilai-nilai, dan keyakinan.
Selain itu, orang-orang yang mengabaikan ajaran agama seperti tidak beribadah dan bersenang-senang di dunia, juga tidak akan mendapatkan sacra di akhirat. Senang-senang di dunia yang tidak sesuai dengan ajaran agama hanya akan menimbulkan jalan yang menguntungkan untuk membahayakan diri mereka, karena cara yang tidak benar dan karena mereka takut mendapatkan ujian dari Tuhan.
Dalam ayat ini, Allah memberikan peringatan kepada semua orang, jangan melakukan hal-hal yang sia-sia di dunia dan di akhirat. Ia juga peringatkan bahwa mereka tidak akan mendapatkan bantuan jika hal-hal ini diterapkan di kehidupan sehari-hari. Itu merupakan alasan mengapa setiap orang harus berhati-hati dalam melakukan pekerjaan di dunia dan di akhirat. Sebagai manusia, kita harus berupaya dengan usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat, dan untuk tidak terpengaruh oleh keinginan material. Allah hanya akan mendukung perbuatan yang benar dan tulus.
Kesimpulan, ayat 22 Surah Ali 'Imran mengingatkan kita bahwa orang-orang yang melakukan perbuatan sia-sia, baik di dunia maupun di akhirat, tidak akan mendapatkan penolong dari Allah dan manusia. Oleh karena itu, kita harus selalu berhati-hati dalam melakukan usaha di dunia dan berusaha untuk tunduk kepada Allah agar kita dapat mencapai tujuan akhirat yang benar.