Surah Ali 'Imran Ayat 19 ialah ayat al-Quran yang secara khusus menyinggung kitab-kitab suci. Ayat ini menerangkan bahwa agama yang diterima di sisi Allah adalah agama Islam. Setelah Kitab Taurat, Kitab Yohanes dan Kitab Al-Quran telah diturunkan, orang-orang yang telah diberi ilmu tentang ayat-ayat Allah ini bisa saja berselisih ketika memasukinya. Ini mungkin disebabkan oleh kedengkian, sehingga mereka bisa kurang menerima tafsir yang diberikan oleh orang lain. Fitnah juga bisa berperan dalam masalah ini, yang meningkatkan ketegangan dan pengingkaran antara orang-orang yang telah diberi kitab.
Untuk menyikapi masalah ini, sebagaimana disebutkan di dalam ayat, Allah mengajarkan bahwa kita harus menghormati para pengikut kitab lain. Terlepas dari perselisihan dan perdebatan berkaitan dengan pendapat umat Islam dan kitab lain, adalah penting untuk menjaga perdamaian dan kesatuan. Ayat ini juga menjelaskan bahwa Allah cepat menghitung orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah. Ini berarti bahwa sebaiknya kita jangan meninggalkan dengan sengaja hukum Allah, karena kita tidak tahu akibat yang akan kita alami.
Ayat ini juga mengajarkan kepada kita betapa pentingnya pembelajaran dan ilmu tentang agama sebelum membuat keputusan atau perselisihan, karena bahkan orang yang telah diberi kitab pun, dikatakan bisa bertengkar mengenai pendapat-pendapat yang diberikan dalam kitab. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menghargai pendapat yang berbeda, menghindari fitnah sebagai cara menyelesaikan masalah, dan tetap berpegang pada hukum Allah.
Kita tidak boleh menghina atau menjatuhkan agama orang lain. Kita harus menghargai agama lain, dan berusaha menuju perdamaian – karena fitnah dan pengingkaran hukum Allah tidak akan menyelesaikan perselisihan yang ada. Kita harus ingat bahwa agama yang diterima di sisi Allah adalah agama Islam dan ketika Allah memiliki niat untuk melakukan sesuatu, tidak ada yang bisa mencegahNya. Oleh karena itu, sebaiknya kita menjadi umat yang taat dan bertanggung jawab dalam menjalankan hukum Allah.
