Surah Al Baqarah ayat 266 adalah suatu ayat yang berada di dalam Kitab Suci Al-Quran yang merupakan salah satu surah terpanjang dalam Al-Quran. Ayat ini menceritakan kisah seorang yang berhadapan dengan situasi genting dimana dia memiliki sebuah kebun nan indah yang penuh dengan Kurma dan anggur yang mengalir melalui sungai-sungai. Pada saat dia memiliki segala macam buah-buahan, datanglah masa dimana dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Namun angin yang berhembus bersama api, membakar semua apa yang ada di dalam kebun tersebut.
Ayat ini menggambarkan betapa kerasnya cobaan yang dihadapi oleh seseorang dan peringatan atas takdir yang telah ditentukan oleh Allah. Hikmah yang tersembunyi dari Ayat ini adalah bahwa kita semua akan mengalami sesuatu dalam hidup kita. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, dan tidak bisa memprediksi bagaimana situasi akan berubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, kita harus tetap berpegang pada apa yang telah diatur oleh Allah SWT, yang tentunya adalah yang terbaik bagi kita semua.
Ayat ini juga mengajarkan kepada kita bahwa apapun yang kita miliki MASIH ada yang lebih baik. Setiap manusia di dunia ini diuji dengan permasalahan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita harus lebih bersyukur akan apa yang telah kita miliki dan tidak lupa berdoa kepada Allah setiap hari.
Kita juga harus tahu bahwa hidup ini hanyalah sandingan yang pendek, maka setiap orang yang hidup di bumi ini harus benar-benar bersikap untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanggung jawab masing-masing harus dijalankan tanpa mengharapkan balasan atau ganti rugi.
Ayat Al-Quran ini juga menekankan bahwa rasa aman, kedamaian, dan kebahagiaan yang kita miliki adalah sesuatu yang pada akhirnya akan hilang dan kembali kepada Allah. Kita harus berprasangka baik terhadap setiap orang yang Allah wafatkan di tengah kita. Hal ini adalah sebagai upaya kita untuk meraih kedamaian dunia.
Kesimpulan dari surah ini adalah bahwa kita harus selalu bersyukur dengan apa yang sudah kita dapatkan selama ini. Maka janganlah mengeluh karena semua yang telah tertulis telah dialami oleh orang lain. Olahlah itu dengan bersabar dan ikhlas.