Surah Al Baqarah Ayat 254 dari Al-Quran merupakan ayat yang menunjukkan ketentuan yang diberikan oleh Allah SWT tentang infaq, yang bermakna memberikan harta kepada sesama. Sesuai dengan ayat ini, dari orang yang beriman, Allah telah mewajibkan melakukan pemberian zakat, sebagian dari harta yang diberikan-Nya.
Ayat ini juga menekankan pentingnya infaq pada saat hari kiamat, ketika hal-hal berikut tidak lagi dapat dilakukan:
• Tidak ada lagi jual beli (karena tidak ada transaksi ekonomi di alam al-akhirat).
• Tidak ada lagi persahabatan (karena tidak ada emosi di alam al-akhirat).
• Tidak ada lagi syafaat (karena hanya Allah yang dapat mengganti ketidakadilan).
Dengan demikian ayat ini menekankan pentingnya memahami betapa berharganya bantuan dan sebagian dari harta itu pada saat semua perkara di alam al-akhirat.
Zakat dan infaq adalah wujud ibadah kita yang terbaik, karena ayat ini juga menyebutkan bahwa selain mereka yang beriman, orang-orang kafir adalah mereka yang zalim. Jadi zakat dan infaq merupakan cara untuk memberikan pahala kepada orang-orang yang beriman.
Dalam pandangan Al-Quran, tujuan dari melakukan infaq adalah untuk memberikan kemanfaatan kepada orang lain dengan harapan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Sesuai dengan ayat ini, ketika kita memberikan sedikit dari sebagian rezeki yang Kami berikan kepadamu, maka kita akan mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat. Ini merupakan sebuah cara untuk memiliki kehidupan yang berkah dan penuh dengan rahmat Allah.
Orang-orang yang berinfak dengan sukarela, tanpa dipaksa, akan mendapatkan ganjaran yang besar dari Allah SWT. Kebaikan yang ini akan dikabulkan oleh Allah SWT di akhirat nanti. Oleh karena itu, jika kita ingin masuk ke dalam surga Allah SWT, kita harus menjadi salah satu yang diberkahi oleh Allah SWT dengan kebaikan di dunia, dan salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menginfakkan sebagian dari rezeki kita sebelum datang hari kiamat.
Infak adalah proses pembebasan diri dari dunia ini, baik dalam bentuk harta maupun kebutuhan. Al Quran mengingatkan kita bahwa harta yang telah diberikan kepada kita adalah sebagai berkat Tuhan yang berasal dariNya. Kita tidak dapat membawanya ke akhirat, maka harta kita adalah untuk diinfakkan hingga alam al-akhirat. Para Ahli Kitab juga menegaskan bahwa infak adalah suatu perintah untuk mensadarkan diri kita tentang bahwa kita hanya memiliki harta sejatinya, dan bukan hak milik kita.
Oleh karena itu, ayat ini mengingatkan kita agar lebih memberikan dan lebih memanfaatkan sisa rezeki yang diberikan oleh Allah SWT untuk berbagai tujuan mulia, baik untuk berbuat kebaikan kepada sesama atau untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT. Inilah yang akan menjadi bukti kita sebagai orang yang beriman yang benar, mematuhi perintah Allah dan menerima pahala di akhirat.