Ayat ini merupakan anjuran Allah yang menggalakkan manusia untuk meminjamkan sesuatu kepada Allah. Di dalam Al Qur'an, Allah juga menjamin ganti mengganda kepada orang yang meminjam kepada-Nya. Perintah ini menunjukkan kepada kita tentang manfaat dari berbuat baik kepada Allah.
Secara terminologi, meminjamkan sesuatu kepada Allah disebut dengan Qardhul Hasan. Istilah ini merujuk kepada berbagai bentuk pemberian yang diberikan kepada Allah, termasuk kebaikan, kemurahan hati, hablun minallah (penglihatan dari Allah) dan doa.
Meminjamkan sesuatu kepada Allah memberikan manfaat yang luar biasa. Pertama, ini memberi kita kesempatan untuk mengukur kemampuan beribadah kita. Karena kita berharap Allah akan membalas kita dengan menggandakan oleh-Nya, maka saat kita memberikan sesuatu itu harus benar-benar datang dari hati yang mulia dan pengorbanan. Kita tidak boleh menjadi seperti orang munafik yang meminjamkan sesuatu kepada Allah agar terlihat baik di hadapan orang lain, tetapi di dalam hati merasa meremehkan yang dipinjamkan.
Kedua, meminjamkan sesuatu kepada Allah memberi kita kesempatan untuk melatih ketaqwaan kita. Dengan meminjamkan sesuatu kepada Allah, kita bisa mendapatkan manfaat mati, yang berarti kita tidak akan menikmati hasil dari pinjaman tersebut di dunia materi ini, tapi di akhirat. Ini menunjukkan tekad kita untuk mencari ridho Allah, bukan hanya keuntungan duniawi.
Ketiga, meminjamkan sesuatu kepada Allah adalah salah satu cara mencari rezeki. Allah menjanjikan ganti yang banyak kepada orang-orang yang berbuat baik kepada-Nya, maka ketika kita meminjamkan sesuatu kepada Allah, kita akan benar-benar diberkati. Sebagai contoh, orang yang berinfak dengan sukarela akan mendapat pembagian yang besar, karena Allah menjanjikan rezeki yang berlimpah bagi umat-Nya.
Keempat, menerapkan perintah Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 245 ini dapat menyelamatkan kita dari godaan duniawi. Banyak manusia selalu kehausan dalam memperoleh materi dan tak terpuaskan dengan apa yang mereka miliki. Namun dengan meminjamkan sesuatu kepada Allah, kita akan merasakan kepuasan yang luar biasa, sebab kita tidak lupa keyakinan kepada-Nya dalam mengharapkan balasan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminjamkan sesuatu kepada Allah, antara lain melalui agenda ibadah rutin dan luar biasa, shadaqah karena Allah, dan infak kebaikan. Kita juga dapat memperkuat iman kita dengan mengharapkan dan meyakini ganti mengganda dari Allah.
Untuk mendapatkan ganti yang mengganda dari Allah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, perbuatan harus bersungguh-sungguh. Ini berarti kita tidak boleh berbuat atas dasar kepentingan pribadi. Kedua, kita harus tetap konsisten penuh dengan perbuatan yang ditujukan kepada Allah. Kita juga harus menghadirkan rasa khusyuk atau bersujud dalam ibadah agar Allah menerima perbuatan kita.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 245, Allah memberi semangat kepada manusia agar tidak takut menghadapi masalah materi. Ia berjanji bahwa barangsiapa meminjamkan sesuatu kepada-Nya pasti akan dibalas dengan banyak ganti. Dengan demikian, kita akan selalu melakukan yang terbaik dalam menjalani kehidupan dunia dan mencapai kebahagiaan akhirat.