Surah Al Baqarah ayat 159 menyebutkan bahwa orang-orang yang menyembunyikan hidayah dari Allah SWT setelah Allah SWT telah mengemukakannya kepada manusia dalam suatu kitab, maka mereka akan dilaknat oleh Allah SWT dan juga yang melaknat. Ayat ini mengisyaratkan bahwa para pemilik hidayah benar-benar merupakan monalisa hukum yang akan mendapatkan azab Allah SWT.
Karena tugas Allah SWT adalah membawa hidayah, pemilik hidayah tidak boleh menutupinya terlepas dari alasan apapun. Begitu pun, mereka juga tidak boleh menerima hidayah dengan cara menafsirkannya. Ini adalah hak asasi Allah SWT untuk menerapkan hukum-Nya kepada siapapun yang menutupi hidayah atau memanipulasinya.
Untuk memahami bagaimana Allah SWT akan menghukum mereka yang menyembunyikan hidayah, kita harus melihat dalam pandangan yang lebih luas. Hukuman yang Allah SWT berikan tidak hanya dilakukan kepada mereka yang menyembunyi hidayah, tetapi juga diberikan kepada orang-orang yang melaknat. Kadang-kadang jenis pelecehan seperti tindak kekerasan bisa juga termasuk dalam penghukuman ini.
Di dalam Surah Al Baqarah ayat 159 juga kita menemukan konsep atau dampak dari bunuh diri, yang disebutkan sebagai dosa besar bagi manusia. Bunuh diri seperti itu merupakan sesuatu yang menyakiti orang lain, terutama orang yang ditinggalkan. Oleh karena itu, Allah SWT memperingatkan manusia melalui ayat ini bahwa jika mereka menyembunyikan hidayah, maka mereka akan mendapatkan laknat-Nya.
Akhirnya, meskipun Surah Al Baqarah ayat 159 adalah sebuah ayat yang mengancam dan menakutkan, ayat ini juga merupakan sebuah peringatan bagi mereka yang ingin menyembunyikan hukum Allah SWT. Allah SWT selalu memberikan kesempatan kepada mereka untuk melepaskan diri dari dosa yang tidak pernah bisa berakhir. Itulah sebabnya Allah SWT mengingatkan orang-orang agar mereka tidak menyembunyikan hidayah dan petunjuk yang telah Allah SWT ketengahkan.
